Sabtu, 23 Juli 2016

Mencari Sendiri

Dan, menjadi mahasiswa tingkat akhir ternyata jauh lebih menyenangkan dengan semua kesibukannya. Dibandingkan, mahasiswa tingkat akhir yg sedang menunggu waktu libur usai, sebab ditinggal pergi partnernya untuk beramal. Ah :")


Dan aku, harus cukup bersyukur menikmati 1 minggu libur berkutat dengan lalalayeyeye skripsi, dan menikmati me time. Apalah, me time tapi ngga punya plan jalan kemanamana. Ah :") perempuan, jelas saja. Apalagi alasannya? Tapi tentu saja aku bersyukur. Karena mgkn dgn begitu, keluargaku menjaga anak anak perempuannya luar dan dalam.

(Lagi) Dan aku harus cukup bersyukur, menikmati waktu waktu sepi bersama diri sendiri. Mungkin sedikit banyak aku merubah diriku. Aku mulai membiasakan diri membenamkan diri pada angan khayal dan hati sendiri. Sebab aku tahu, tentu saja, aku tak bisa berharap pada satu orangpun di dunia ini. Sebab hanya Allah lah tempat berharap. Ahya, tapi mgkn kalian tak tahu, seberapa besar usahaku untuk menikmati sepi. Disaat mulut ini tak pernah terkunci barang sedetik ketika sdg bersama kalian. Karena, memang aku selalu rindu, dan sangat merindukan saat saat aku berkumpul dgn teman teman sebaya yg mgkn, semangat yg mereka bawalah yg membuatku menjadi kian menjadi jad atraktif dalam berekspresi. Namun dikala sepi, siapa yg tahu, bahwa diri ini sdg berkutat dgn angan dan khayal sendiri hanya untul menenangkan hatinya. Dan bisa jadi, aku mulai menikmati saat sepi dimana aku bisa berbicara dgn angan dan khayalku tanpa perlu memberhentikannya untuk berbicara. Ah :")

Aku sdg tidak sedih, juga sdg tidak senang. Justru saat saat seperti inilah, saat yg sgt aku benci. Saat dimana hatiku tak bisa merasakan apapun. Aku tak sedih karena apapun, juga jelas tidak senang karena apapun. Segalanya berjalan biasa saja, normal dan baik baik saja. Apalah yg kamu cari Him? Sedih salah, senang pun salah. Lha yg begini ini yg lbh salah.

Hmm, mgkn, seminggu ini, aku benar2 harus membenamkan diri dalam sepi. Hanya untuk menenangkan hatiku (mgkn). Mulai kembali lbh byk berinteraksi dgn diri sendiri dan buku yg akhirnya kujadikan pelarian untuk mengusir sepi yg mulai nenggerogoti. Karena cm bukulah, yg kadang, sejati menemani. Hanya saja, mood up and down yg membuat saya enggan menyentuhnya, hanya untuk sekedar merasakan hangatnya sapaan buku (ah lebay).

Baiklah, izinkan saya untuk mencari sendiri ketenangan hati saya. Dan lagi, saya sedang tidak sedih pula tidak senang. Biarkan hati saya mencari sendiri caranya menikmati sepi untuk menenangkannya, sampai akhirnya someday akan ada seseorang yg memenangkan hatiku. Lebih sering mengajak hatiku berbicara, mgkn juga bertukar cerita. Ah, someday. Dan aku lagi lagi hanya bisa menatap apa yg sdg ada dalam pandanganku. Hari esok memang masih jauh. Tapi, izinkan saya untuk mencari sendiri jalan menuju hari esok.

Sekian,
HS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar